pratiwi tiwul

..TentAng SahAbAt..

Rindu Sahabat

aku Rindu bintang..
aku kangen bulan..
aku ingin memeluk bintang bintang..

kamu tanya.. apa yang kamu lakukan selama ini..
apakah disana tak ada yang kamu rindukan..
apa disana kamu berada dalam ruangan yang tak kau kenali..
apa juga engkau disana tak mampu memahami dimana kamu berada..


kamu jawab..
disini gelap..
disini mendung..
matahari dan mataku tak ingin bertemu..
siang dan malamku tak pernah berganti..

aku merindukanmu sahabat..
aku ingin melihat sinarmu..
tawamu dalam gundahku..
ceriamu dalam tangisku..
dan tegarmu dalam kekalutanku..

ah sahabat..
kamu hebat..
aku rindu kamu..
menjadi penerang seluruh kehidupanku..

kau adalah aku

kau adalah akuaku adalah kau
kau dan aku, kita
menghabiskan sisa waktu lentera

kau, aku, kita dan kehidupan
apa yang aku tak paham tentang pecahan cermin diriku
tetapi kadang kau
kau yg lebih menguasai bagian cermin ini

kau..
setitik lentera pengisi sepi diri
senyum di setiap gelap ku
kekuatan dalam lemah ku


kau..
terbaik..
terindah..
terhebat..
tanpa kau,,aku bukanlah aku
karena kau
"Sahabatku"
Picture
 

Sahabat Sejati

    Alangkah indahnya sebuah persahabatan jika didalamnya terdapat saling nasehat tentang iman, pentingnya mengingat mati, kepastian hari akhir dan segala hal tentang kebenaran hakiki termasuk segala kebaikan. Diri terasa dihibur dan juga digentarkan. Dihibur dengan cerita mengenai ganjaran kebaikan berupa surga, berlipatnya balasan Alloh SWT atas sebuah kebaikan yang diperbuat di dunia dan digentarkan oleh cerita dahsyatnya siksa neraka, bukan hanya bagi orang yang ingkar terhadap Alloh SWT dan Rosul‐Nya, namun juga bagi orang yang berbuat baik dengan niat yang sudah di kotori.
    Alangkah indahnya seorang sahabat, yang ketika kita berbuat salah ia menegur dan menasehati, bukan karena rasa benci, namun karena begitu cintanya ia terhadap kita sehingga tak bosan‐bosannya mengingatkan akan sebuah kebenaran. Terkadang kita terlupa, termakan oleh egoisme diri, merasa lebih baik, lebih banyak makan asam garam, sehingga menafikan sebuah kebenaran yang sebenarnya datang dari Alloh SWT dan Rosul‐Nya lewat lidahnya. Alangkah indahnya seorang sahabat, yang mau ikut menangis bersama, ketika melihat sahabat lainnya jatuh dalam kubangan nista dan dosa, merasa kasihan, bukan kebencian hingga bergetar bibir menahan tangis dan kesedihan, terluka jiwa yang fitrah oleh tajamnya belati hawa nafsu.
    Alangkah indahnya petunjuk Rosululloh SAW perihal memilih sahabat. Beliau umpamakan dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Jika berteman dengan penjual minyak wangi, minimal akan mendapat dan mencium wanginya. Berteman dengan seorang pandai besi, bisa‐bisa percikan apinya mengenai tubuh dan juga kedapatan bau busuknya. Sungguh beruntung seseorang yang mendapatkan sahabat sejati, yang memuji dibelakangnya dan mengoreksi didepannya.

Kawan, siapakah yang telah menjadi sahabat masing‐masing dari kita saat ini?


Picture